Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

Lokasi

MAS Muro’atuddin Magetan

Lingkup Pendidikan

Madrasah Aliyah

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan Motivasi Belajar Fisika dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Penulis

Yudha Isninawati, S.Pd

Tanggal

Kamis, 3 November 2022 dan Senin, 7 November 2022

Situasi

Menurut UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan termasuk salah satu yang menjadi faktor penunjang kemajuan suatu negara. Kemajuan negara tersebut ditunjang oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai produk pendidikan. Fisika sebagai mata pelajaran yang mempunyai peranan penting dalam berbagai sendi kehidupan harus mampu memberikan solusi dalam menghadapi permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Banyak fenomena alam dan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat kita selesaikan dengan menggunakan penerapan dari ilmu fisika seperti pengukuran, kalor dan sebagainya. Untuk itu dalam pembelajaran Fisika diperlukan upaya strategis dan inovatif agar peserta didik dapat memahami konsep Fisika dengan benar, sehingga nantinya dapat menerapkan ilmunya dalam pemecahan masalah di lingkungan sekitarnya. Namun pada realita ditemukan beberapa permasalahan yang menyebabkan terjadinya gejala minimnya motivasi belajar peserta didik yang berpengaruh pada kurangnya memahami konsep dengan benar. Hal tersebut terlihat dari beberapa perilaku peserta didik antara lain:

1.    Peserta didik kurang mau berlatih bersama teman atau secara mandiri.

2. Peserta didik kurang dapat menggunakan angka dan simbol yang berhubungan dengan matematis

3.    Peserta didik kurang aktif mengikuti kegiatan pembelajaran

4.    Peserta didik lebih asyik bermain game daripada berselancar mencari materi belajar

 

Selain permasalahan tersebut yang menjadi faktor kurangnya motivasi belajar peserta didik terhadap mata pelajaran Fisika adalah kurangnya inovasi dan pembelajaran yang masih terpusat pada guru. Pemilihan model dan media pembelajaran yang kurang tepat juga dapat mempengaruhi motivasi peserta didik dalam belajar Fisika. Sehingga diperlukan pemilihan model, media dan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar yang diharapkan hasil belajar peserta didik pun dapat meningkat.

 

Praktik pembelajaran ini sangat penting untuk dibagikan karena:

1. Praktik pembelajaran ini dapat dijadikan tolok ukur untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik sehingga diharapkan hasil belajar peserta didik pun dapat meningkat.

2. Praktik pembelajaran ini dapat menjadi bahan referensi sehingga tenaga pendidik dapat menerapkan model pembelajaran yang inovatif yang relevan dan dapat memberikan suntikan semangat kepada peserta didik yang harapannya juga berpengaruh pada peningkatan hasil belajar peserta didik pada materi fluida statis.

3. Praktik pembelajaran ini memberi motivasi kepada saya pribadi untuk dapat mendesain pembelajaran pada materi-materi lain yang lebih kreatif dan inovatif.

4. Praktik pembelajaran ini dapat memberi referensi, motivasi dan inspirasi kepada guru mata pelajaran lain atau teman sejawat dalam mengembangkan desain pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif serta mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi pada pembelajaran.

 

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik pembelajaran ini adalah sebagai guru, fasilitator, kreator serta motivator yang bertanggung jawab dalam mendesain pembelajaran yang kreatif, inovatif, menyenangkan dengan menggunakan model, metode, dan media pembelajaran yang tepat, inovatif dan menarik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan dapat berpengaruh pada peningkatan hasil belajar peserta didik pada materi Fluida statis.

Tantangan

Pembelajaran yang baik tentunya akan memberi dampak yang baik pula terhadap hasil yang ingin dicapai. Namun dalam pencapaian tujuan tersebut tentunya tak lepas dari beberapa tantangan yang bisa menjadi pemantik semangat dalam upaya pencapaian yang efektif dan maksimal. Berdasarkan kajian literatur dan kajian wawancara, minimnya motivasi belajar Fisika pada peserta didik disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

1.    Lemahnya motivasi belajar fisika karena kurangnya pemahaman tentang hakikat, kemanfaatan, keindahan dan lapangan kerja yang dapat dihasilkan dari belajar fisika.

2.  Proses belajar Fisika yang dilaksanakan oleh siswa sebagai subjek pembelajaran tentu saja dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor dari diri siswa maupun faktor dari lingkungan

3.    Guru kurang tepat dalam menerapkan model pembelajaran.

4.    Kurangnya perhatian guru terhadap siswa.

5.    Lingkungan belajar yang kurang nyaman bagi siswa.

6.    Godaan dari luar dengan maraknya gadget.

7.   Guru kurang berinovasi serta kurang memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari bahwa Fisika itu menyenangkan.

 

Berdasarkan penyebab dari permasalahan diatas, tantangan yang dihadapi guru dalam mencapai tujuan pembelajaran sehingga motivasi belajar peserta didik dapat meningkat adalah:

1. Pemilihan dan penggunaan model pembelajaran yang tepat, kreatif dan inovatif dengan berorientasi pada kesesuaian karakteristik peserta didik dan materi pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar sehingga dapat berpengaruh pada peningkatan hasil belajar Fisika yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada materi Fluida statis.

2.  Guru harus mampu menguasai model pembelajaran sesuai sintak yang telah ditetapkan agar model yang digunakan dapat memberikan dampak positif bagi peserta didik sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar Fisika.

3.    Dengan menggunakan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif, guru juga harus mampu memilih media yang tepat sebagai sarana pendukung dalam model pembelajaran yang digunakan agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang menyenangkan, inovatif dan kreatif sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar Fisika pada peserta didik.   

4.  Guru harus memiliki kesiapan baik dari segi fisik dan psikis serta sarana prasarana yang memadai guna menunjang tantangan komunikasi dengan dosen pembimbing dan guru pamong yang selalu sign in dalam memantau pelaksanaan aksi Praktik Mengajar Pembelajaran Inovasi ini. Terkadang komunikasi terhalang oleh adanya signal yang naik turun karena jaringan yang banyak dipakai berbagai pihak.

 

Keempat tantangan tersebut diatas merupakan tantangan yang melibatkan peran guru dalam hal kompetensi yang harus dimiliki guru dalam melaksanakan pembelajaran yaitu Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi profesional, serta adanya keterbatasan jaringan yang membuat signal menjadi tidak stabil saat dosen pembimbing dan guru pamong memantau jalannya PPL. Selain itu tantangan yang lain adalah dari peserta didik, bagaimana seorang guru harus bisa menjadi fasilitator dan motivator agar peserta didik dapat termotivasi semangatnya untuk belajar Fisika dan hasil akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar yang memuaskan.

Aksi

 

Setelah menelaah tantangan yang dihadapi guru, untuk meningkatkan motivasi belajar Fisika pada peserta didik yaitu dengan menerapkan beberapa langkah berikut:

1.    Persiapan dan pemilihan media pembelajaran yang berbasis TPACK.

Media yang berbasis TPACK yang diperlukan dalam membuat media pembelajaran yang inovatif ini antara lain: bahan ajar materi fluida statis dengan referensi berbagai sumber dari internet, laptop, slide PPT, LCD, video pembelajaran, bekas suntikan, selang, selotip dan air yang digunakan untuk percobaan sederhana tekanan hidrostatis.

2.    Pemilihan model pembelajaran yang inovatif.

Pemilihan model pembelajaran inovatif yang relevan dengan permasalahan tentang minimnya motivasi belajar fisika pada peserta didik dengan tetap menyesuaikan karakteristik peserta didik dan materi yang akan diajarkan. Model pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Learning (PBL) dengan mempertimbangkan dari hasil beberapa kajian literatur jurnal maupun kajian wawancara yang menunjukkan hasil dari penggunaan model PBL dapat meningkatkan motivasi belajar Fisika pada peserta didik, setelah melalui beberapa proses yaitu dengan mempelajari beberapa model pembelajaran inovatif yang lain.

3.    Mempersiapkan perangkat pembelajaran dengan baik

  • a. Dalam hal ini guru merancang desain pembelajaran dengan mempersiapkan sarana pendukung yang dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dengan mengembangkan RPP dan Lembar Kerja Peseta Didik (LKPD) yang interaktif dan berpusat pada peserta didik terkait dengan Kompetensi Dasar, Indikator pencapaian dan Tujuan Pembelajaran yang akan dicapai.
  • b.    Proses pengembangan RPP yang berpusat pada peserta didik yaitu dengan mengikuti sintak yang sudah ada dalam model pembelajaran sehingga hasil yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar Fisika.
  • c.    Sumber daya yang diperlukan adalah kompetensi dan kreativitas guru dalam mengembangkan RPP dan LKPD yang interaktif, jelas dan berpusat pada aktivitas peserta didik.
  • d.    Proses dalam pelaksanaan PPL didampingi oleh observer sebagai pendamping dan pengawas yang melihat secara langsung jalannya proses pembelajaran.

 

Refleksi Hasil dan dampak

 

Aksi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inovatif yang sudah terpilih yaitu Problem Based Learning (PBL) memberikan dampak yang positif. Hal ini dapat dilihat dari proses ketika pembelajaran dengan model PBL ini berlangsung. Siswa sangat antusias mengikuti pembelajaran dari awal sampai akhir. Dengan model PBL siswa dengan sistem kelompok, serta adanya langkah-langkah kegiatan pembelajaran sesuai sintak menunjukkan peserta didik lebih aktif dan interaktif dalam mengikuti pembelajaran materi Fisika Fluida Statis. Didukung dengan adanya ice breaking, video pembelajaran sebagai stimulus memberikan ketertarikan terhadap materi pembelajaran sehingga terlihat respon peserta didik sangat baik dengan ditandai adanya pertanyaan serta hipotesis yang mereka kemukakan, walaupun hipotesis belum sempurna.

Respon positif juga ditujukkan peserta didik dengan mereka meminta kembali setiap pembelajaran menggunakan model PBL.

Faktor keberhasilan pembelajaran ditentukan dari kompetensi guru dalam memanajemen pembelajaran terutama dalam pemilihan model dan media pembelajaran yang tepat, kreatif dan inovatif yang dikembangkan dalam RPP yang disajikan. LKPD sebagai sarana peserta didik juga dibuat dengan kreatif yang dapat meningkatkan kemampuan bekerja sama serta berpikir kritis antar anggota kelompok dengan penerapan belajar menggunakan model pembelajaran yang berbeda dari sebelumnya yaitu memecahkan masalah dengan model Problem Based Learning (PBL).

 

Pembelajaran dari proses dan aktivitas yang telah saya laksanakan pada PPL dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning ini adalah kita sebagai guru harus lebih kreatif, inovatif dan tepat dalam menerapkan model pembelajaran. Selain itu juga harus cermat dan tepat dalam menyajikan media pembelajaran yang mendukung model pembelajaran tersebut. Pembelajaran yang aktif, kreatif, berkolaborasi serta menyenangkan hendaknya bisa diterapkan dalam materi apapun, sehingga peserta didik tidak menjadi bosan dan pembelajaran tidak monoton berpusat pada guru. Pembelajaran harus didesain agar dapat merangsang aktivitas dan partisipasi aktif peserta didik dengan begitu peserta didik akan dapat dengan mudah termotivasi belajar dan memudahkan pemahaman konsep Fisika, yang nantinya akan berdampak pada hasil peningkatan belajar Fisika.

pemberian reward 

Pendampingan kelompok
                                     
                                        Pemanasan sebelum belajar             
Video stimulus


Presentasi hasil diskusi
LKPD

Peserta didik berkolaborasi dalam kelompok
                                                

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


                    

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                     

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


                                                         

 

 

 

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

Lokasi

MAS Muro’atuddin Magetan

Lingkup Pendidikan

Madrasah Aliyah

Tujuan yang ingin dicapai

Mengatasi kesulitan peserta didik dalam menghitung besaran-besaran Fisika dengan Model Pembelajaran Discovery Learning (DL)

Penulis

Yudha Isninawati, S.Pd

Tanggal

Kamis, 17 November 2022 dan Senin, 20 November 2022

Situasi

Fisika yang selama ini menjadi momok bagi sebagian besar peserta didik memang sangat erat kaitannya dengan rumus-rumus dalam menghitung besaran yang ada dalam Fisika. Dengan adanya konsep besaran yang memerlukan perhitungan secara matematis, maka peserta didik memang harus memiliki kemampuan memahami besaran dan penguasaan matematis secara benar. Peserta didik cenderung banyak melakukan kesalahan dalam menghitung besaran yang ada dalam Fisika ini terlihat dari beberapa gejala yang ditunjukkan antara lain:

  1. Peserta didik lambat dalam mengerjakan soal.
  2. Peserta didik mendapat nilai yang rendah dibawah KKM.
  3. Peserta didik menunjukkan sikap tidak percaya diri ketika ditunjuk untuk mengerjakan soal.
  4. Peserta didik kesulitan dalam kemampuan matematis.

Selain permasalahan tersebut yang menjadi faktor kurangnya kemampuan peserta didik menghitung besaran-besaran Fisika adalah kurangnya inovasi dan pembelajaran yang masih terpusat pada guru. Pemilihan model dan media pembelajaran yang kurang tepat juga dapat mempengaruhi kemampuan menghitung besaran Fisika. Sehingga diperlukan pemilihan model, media dan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan peserta didik untuk memahami konsep dengan benar sehingga dapat menghitung besaran-besaran Fisika dengan tepat.

 

Praktik pembelajaran ini sangat penting untuk dibagikan karena:

1.    Praktik pembelajaran ini dapat dijadikan tolok ukur untuk meningkatkan kemampuan menghitung besaran-besaran Fisika peserta didik.

2.    Praktik pembelajaran ini dapat menjadi bahan referensi sehingga tenaga pendidik dapat menerapkan model pembelajaran yang inovatif yang relevan dan dapat memberikan suntikan semangat kepada peserta didik yang harapannya juga berpengaruh pada peningkatan hasil belajar peserta didik pada materi fluida statis.

3.    Praktik pembelajaran ini memberi motivasi kepada saya pribadi untuk dapat mendesain pembelajaran pada materi-materi lain yang lebih kreatif dan inovatif.

4.    Praktik pembelajaran ini dapat memberi referensi, motivasi dan inspirasi kepada guru mata pelajaran lain atau teman sejawat dalam mengembangkan desain pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif serta mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi pada pembelajaran.

 

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik pembelajaran ini adalah sebagai guru, fasilitator, kreator serta motivator yang bertanggung jawab dalam mendesain pembelajaran yang kreatif, inovatif, menyenangkan dengan menggunakan model, metode, dan media pembelajaran yang tepat, inovatif dan menarik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan dapat berpengaruh pada peningkatan hasil belajar peserta didik pada materi Fluida statis.

Tantangan

Adanya kesulitan peserta didik menghitung besaran-besaran Fisika tentu saja ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Berdasarkan kajian literatur dan kajian wawancara, kesulitan peserta didik menghitung besaran-besaran Fisika disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

  1. Kurangnya bimbingan langkah-langkah dalam menyelesaikan soal.
  2. Peserta didik tidak dituntut untuk mampu menyelesiakan soal dengan benar.
  3. Peserta didik tidak dituntut mampu menuliskan rumus dengan tepat.
  4. Penjelasan guru yang cepat dalam memberikan materi sehingga peserta didik kesulitan dalam memahami masalah dalam soal yang diberikan.
  5. Peserta didik merasa sulit melihat soal berupa grafik dan juga tidak menginagt rumus dan banyak perhitungannya.
  6. Peserta didik belum memahami konsep, hanya menghafal persamaan tanpa memahami makna fisis.
  7. Penguasaan matematis peserta didik masih sangat kurang.
  8. Kesulitan belajar dipengaruhi faktor internal peserta didik yaitu kurang termotivasi belajar Fisika sehingga merasa bahwa Fisika itu sulit.
  9. Kurang bisa memanfaatkan gadget dengan benar.

10. Faktor eksternal dari guru yaitu guru yang kurang bisa memberi contoh-contoh Fisika dengan jelas sehingga anak-anak kurang menarik belajar Fisika sehingga memahami Fisika itu sulit

 

 

Berdasarkan penyebab dari permasalahan diatas, tantangan yang dihadapi guru dalam mencapai tujuan pembelajaran sehingga motivasi belajar peserta didik dapat meningkat adalah:

  1. Pemilihan dan penggunaan model pembelajaran yang tepat, kreatif dan inovatif dengan berorientasi pada kesesuaian karakteristik peserta didik dan materi pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan menghitung besaran-besaran Fisika yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning (DL) pada materi Fluida statis.
  2. Guru harus mampu menguasai model pembelajaran sesuai sintak yang telah ditetapkan agar model yang digunakan dapat memberikan dampak positif bagi peserta didik sehingga dapat meningkatkan kemampuan menghitung besaran-besaran yang ada dalam Fisika.
  3. Dengan menggunakan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif, guru juga harus mampu memilih media yang tepat sebagai sarana pendukung dalam model pembelajaran yang digunakan agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang menyenangkan, inovatif dan kreatif sehingga dapat meningkatkan kemampuan menghitung besaran-besaran yang ada dalam Fisika.
  4. Guru harus memiliki kesiapan baik dari segi fisik dan psikis serta sarana prasarana yang memadai guna menunjang tantangan komunikasi dengan dosen pembimbing dan guru pamong yang selalu sign in dalam memantau pelaksanaan aksi Praktik Mengajar Pembelajaran Inovasi ini. Terkadang komunikasi terhalang oleh adanya signal yang naik turun karena jaringan yang banyak dipakai berbagai pihak.

 

Keempat tantangan tersebut diatas merupakan tantangan yang melibatkan peran guru dalam hal kompetensi yang harus dimiliki guru dalam melaksanakan pembelajaran yaitu Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi profesional, serta adanya keterbatasan jaringan yang membuat signal menjadi tidak stabil saat dosen pembimbing dan guru pamong memantau jalannya PPL. Selain itu tantangan yang lain adalah dari peserta didik, bagaimana seorang guru harus bisa menjadi fasilitator dan motivator agar peserta didik dapat termotivasi semangatnya untuk belajar Fisika dan hasil akhirnya dapat meningkatkan kemampuan menghitung besaran-besaran yang ada dalam Fisika.

Aksi

 

Setelah menelaah tantangan yang dihadapi guru, untuk meningkatkan motivasi belajar Fisika pada peserta didik yaitu dengan menerapkan beberapa langkah berikut

1.    Persiapan dan pemilihan media pembelajaran yang berbasis TPACK.

Media yang berbasis TPACK yang diperlukan dalam membuat media pembelajaran yang inovatif ini antara lain: bahan ajar materi fluida statis dengan referensi berbagai sumber dari internet, laptop, slide PPT, LCD, video pembelajaran demonstrasi percobaan sederhana yang dibuat oleh guru.

2.    Pemilihan model pembelajaran yang inovatif.

Pemilihan model pembelajaran inovatif yang relevan dengan permasalahan tentang minimnya motivasi belajar fisika pada peserta didik dengan tetap menyesuaikan karakteristik peserta didik dan materi yang akan diajarkan. Model pembelajaran yang digunakan adalah Dicovery Learning (DL) dengan mempertimbangkan dari hasil beberapa kajian literatur jurnal maupun kajian wawancara yang menunjukkan hasil dari penggunaan model DL dapat mengatasi kesulitan menghitung besaran-besaran pada Fisika, setelah melalui beberapa proses yaitu dengan mempelajari beberapa model pembelajaran inovatif yang lain.

3.    Mempersiapkan perangkat pembelajaran dengan baik

  1. Dalam hal ini guru merancang desain pembelajaran dengan mempersiapkan sarana pendukung yang dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dengan mengembangkan RPP dan Lembar Kerja Peseta Didik (LKPD) yang interaktif dan berpusat pada peserta didik terkait dengan Kompetensi Dasar, Indikator pencapaian dan Tujuan Pembelajaran yang akan dicapai.
  2. Proses pengembangan RPP yang berpusat pada peserta didik yaitu dengan mengikuti sintak yang sudah ada dalam model pembelajaran sehingga hasil yang diharapkan dapat membantu mengatasi kesulitan menghitung besaran dalam Fisika.
  3. Sumber daya yang diperlukan adalah kompetensi dan kreativitas guru dalam mengembangkan RPP dan LKPD yang interaktif, jelas dan berpusat pada aktivitas peserta didik.
  4. Proses dalam pelaksanaan PPL didampingi oleh observer sebagai pendamping dan pengawas yang melihat secara langsung jalannya proses pembelajaran.

 

Refleksi Hasil dan dampak

 

Pada aksi PPL yang kedua dengan menggunakan model pembelajaran inovatif yang sudah terpilih yaitu Discovery Learning memberikan dampak yang positif. Peserta didik sudah paham alur pembelajaran dengan sistematis. Kolaborasi kelompok juga semakin mulai terlihat kompak dna antusias. Secara individu semakin antusias apalagi dengan adanya feedback berupa kuis berhadia dengan tema materi Hukum Arcimedes.

Adanya LKPD dengan petunjuk dan langkah-langkah yang tepat dan interaktif menuntun peserta didik dalam mengerjakan soal yang berkaitan dengan menghitung besaran-besaran yang ada dalam Hukum Archimedes. Mereka dengan kolaborasi kelompok dapat menemukan sendiri kesulitan dalam menghitung besaran-besaran dalam Hukum Archimedes.

Faktor keberhasilan pembelajaran ditentukan dari kompetensi guru dalam memanajemen pembelajaran terutama dalam pemilihan model dan media pembelajaran yang tepat, kreatif dan inovatif yang dikembangkan dalam RPP yang disajikan. LKPD sebagai sarana peserta didik juga dibuat dengan kreatif yang dapat meningkatkan kemampuan bekerja sama serta berpikir kritis antar anggota kelompok dengan penerapan belajar menggunakan model pembelajaran yang berbeda dari sebelumnya yaitu menemukan sendiri dengan teman sekelompoknya menggunakan model pembelajaran Discovery Learning (DL)

Pembelajaran dari proses dan aktivitas yang telah saya laksanakan pada PPL dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Leraning ini adalah kita sebagai guru harus lebih kreatif, inovatif dan tepat dalam menerapkan model pembelajaran. Selain itu juga harus cermat dan tepat dalam menyajikan media pembelajaran yang mendukung model pembelajaran tersebut. Pembelajaran yang aktif, kreatif, berkolaborasi serta menyenangkan hendaknya bisa diterapkan dalam materi apapun, sehingga peserta didik tidak menjadi bosan dan pembelajaran tidak monoton berpusat pada guru. Pembelajaran harus didesain agar dapat merangsang aktivitas dan partisipasi aktif peserta didik dengan begitu peserta didik akan dapat dengan mudah termotivasi belajar dan memudahkan pemahaman konsep Fisika, yang nantinya akan berdampak pada hasil peningkatan belajar Fisika.

 pemberian video stmulus

Pemberian reward

Pendampingan kelompok

Pemanasan Perkalian sebelum belajar

LKPD

Peserta didik berkolaborasi

Feedback kuis

Kolaborasi kelompok 

antusias peserta didik