Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan,
Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait
Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi
|
MAS Muro’atuddin Magetan |
Lingkup
Pendidikan |
Madrasah Aliyah |
Tujuan
yang ingin dicapai |
Meningkatkan Motivasi Belajar Fisika dengan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) |
Penulis
|
Yudha Isninawati, S.Pd |
Tanggal
|
Kamis, 3 November 2022 dan Senin, 7 November 2022 |
Situasi |
Menurut
UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan termasuk salah satu yang menjadi faktor penunjang kemajuan
suatu negara. Kemajuan
negara tersebut ditunjang oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai
produk pendidikan. Fisika sebagai mata pelajaran yang mempunyai peranan
penting dalam berbagai sendi kehidupan harus mampu memberikan solusi dalam
menghadapi permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Banyak
fenomena alam dan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat kita
selesaikan dengan menggunakan penerapan dari ilmu fisika seperti pengukuran,
kalor dan sebagainya. Untuk itu dalam pembelajaran Fisika diperlukan upaya
strategis dan inovatif agar peserta didik dapat
memahami konsep Fisika dengan benar, sehingga nantinya dapat menerapkan
ilmunya dalam pemecahan masalah di lingkungan sekitarnya. Namun pada realita
ditemukan beberapa permasalahan yang menyebabkan terjadinya gejala minimnya
motivasi belajar peserta didik yang berpengaruh pada kurangnya memahami
konsep dengan benar. Hal tersebut terlihat dari beberapa perilaku peserta
didik antara lain: 1. Peserta
didik kurang mau berlatih bersama teman atau secara mandiri. 2. Peserta didik kurang
dapat menggunakan angka dan simbol yang berhubungan dengan matematis 3.
Peserta didik kurang
aktif mengikuti kegiatan pembelajaran 4.
Peserta didik lebih
asyik bermain game daripada berselancar mencari materi belajar Selain
permasalahan tersebut yang menjadi faktor kurangnya motivasi belajar peserta
didik terhadap mata pelajaran Fisika adalah
kurangnya
inovasi dan pembelajaran yang masih terpusat pada guru. Pemilihan model dan media pembelajaran yang kurang tepat
juga dapat mempengaruhi motivasi peserta didik dalam belajar Fisika. Sehingga
diperlukan pemilihan model, media dan strategi pembelajaran yang dapat
meningkatkan motivasi belajar yang diharapkan hasil belajar peserta didik pun
dapat meningkat. Praktik pembelajaran ini sangat penting untuk dibagikan
karena: 1. Praktik pembelajaran ini dapat dijadikan tolok ukur
untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik sehingga diharapkan hasil
belajar peserta didik pun dapat meningkat. 2. Praktik pembelajaran ini dapat menjadi bahan referensi
sehingga tenaga pendidik dapat menerapkan model pembelajaran yang inovatif
yang relevan dan dapat memberikan suntikan semangat kepada peserta didik yang
harapannya juga berpengaruh pada peningkatan hasil belajar peserta didik pada
materi fluida statis. 3. Praktik pembelajaran ini memberi motivasi kepada
saya pribadi untuk dapat mendesain pembelajaran pada materi-materi lain yang
lebih kreatif dan inovatif. 4. Praktik pembelajaran ini dapat memberi referensi, motivasi
dan inspirasi kepada guru mata pelajaran lain atau teman sejawat dalam
mengembangkan desain pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif serta
mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi pada pembelajaran. Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik
pembelajaran ini adalah sebagai guru, fasilitator, kreator serta motivator
yang bertanggung jawab dalam mendesain pembelajaran yang kreatif, inovatif,
menyenangkan dengan menggunakan model, metode, dan media pembelajaran yang tepat,
inovatif dan menarik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara
efektif dan dapat berpengaruh pada peningkatan hasil belajar peserta didik
pada materi Fluida statis. |
Tantangan |
Pembelajaran yang baik tentunya akan memberi dampak
yang baik pula terhadap hasil yang ingin dicapai. Namun dalam pencapaian
tujuan tersebut tentunya tak lepas dari beberapa tantangan yang bisa menjadi
pemantik semangat dalam upaya pencapaian yang efektif dan maksimal. Berdasarkan
kajian literatur dan kajian wawancara, minimnya motivasi belajar Fisika pada
peserta didik disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: 1.
Lemahnya
motivasi belajar fisika karena kurangnya pemahaman tentang hakikat,
kemanfaatan, keindahan dan lapangan kerja yang dapat dihasilkan dari belajar
fisika. 2. Proses belajar
Fisika yang dilaksanakan oleh siswa sebagai subjek pembelajaran tentu saja
dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor dari diri siswa maupun faktor
dari lingkungan 3. Guru kurang tepat dalam menerapkan
model pembelajaran. 4. Kurangnya perhatian guru terhadap
siswa. 5. Lingkungan belajar yang kurang
nyaman bagi siswa. 6. Godaan dari luar dengan maraknya gadget. 7. Guru kurang berinovasi serta kurang memberikan
contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari bahwa Fisika itu menyenangkan. Berdasarkan penyebab dari
permasalahan diatas, tantangan yang dihadapi guru dalam mencapai tujuan
pembelajaran sehingga motivasi belajar peserta didik dapat meningkat adalah: 1. Pemilihan dan penggunaan model pembelajaran yang tepat,
kreatif dan inovatif dengan berorientasi pada kesesuaian karakteristik
peserta didik dan materi pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi
belajar sehingga dapat berpengaruh pada peningkatan hasil belajar Fisika
yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) pada materi Fluida statis. 2. Guru harus mampu menguasai model pembelajaran sesuai
sintak yang telah ditetapkan agar model yang digunakan dapat memberikan dampak
positif bagi peserta didik sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar
Fisika. 3. Dengan menggunakan model pembelajaran yang kreatif
dan inovatif, guru juga harus mampu memilih media yang tepat sebagai sarana
pendukung dalam model pembelajaran yang digunakan agar dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang menyenangkan, inovatif dan kreatif sehingga dapat meningkatkan
motivasi belajar Fisika pada peserta didik. 4. Guru harus memiliki kesiapan baik dari segi fisik
dan psikis serta sarana prasarana yang memadai guna menunjang tantangan
komunikasi dengan dosen pembimbing dan guru pamong yang selalu sign in dalam
memantau pelaksanaan aksi Praktik Mengajar Pembelajaran Inovasi ini. Terkadang
komunikasi terhalang oleh adanya signal yang naik turun karena jaringan yang banyak
dipakai berbagai pihak. Keempat tantangan tersebut diatas merupakan
tantangan yang melibatkan peran guru dalam hal kompetensi yang harus dimiliki
guru dalam melaksanakan pembelajaran yaitu Kompetensi Pedagogik dan
Kompetensi profesional, serta adanya keterbatasan jaringan yang membuat signal
menjadi tidak stabil saat dosen pembimbing dan guru pamong memantau jalannya
PPL. Selain itu tantangan yang lain adalah dari peserta didik, bagaimana
seorang guru harus bisa menjadi fasilitator dan motivator agar peserta didik
dapat termotivasi semangatnya untuk belajar Fisika dan hasil akhirnya dapat meningkatkan
hasil belajar yang memuaskan. |
Aksi |
Setelah menelaah tantangan yang dihadapi guru, untuk
meningkatkan motivasi belajar Fisika pada peserta didik yaitu dengan
menerapkan beberapa langkah berikut: 1. Persiapan dan pemilihan media pembelajaran yang berbasis
TPACK. Media yang berbasis TPACK yang
diperlukan dalam membuat media pembelajaran yang inovatif ini antara lain:
bahan ajar materi fluida statis dengan referensi berbagai sumber dari internet,
laptop, slide PPT, LCD, video pembelajaran, bekas suntikan, selang, selotip
dan air yang digunakan untuk percobaan sederhana tekanan hidrostatis. 2. Pemilihan model pembelajaran yang inovatif. Pemilihan model pembelajaran inovatif yang relevan
dengan permasalahan tentang minimnya motivasi belajar fisika pada peserta
didik dengan tetap menyesuaikan karakteristik peserta didik dan materi yang akan
diajarkan. Model pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Learning
(PBL) dengan mempertimbangkan dari hasil beberapa kajian literatur jurnal
maupun kajian wawancara yang menunjukkan hasil dari penggunaan model PBL
dapat meningkatkan motivasi belajar Fisika pada peserta didik, setelah melalui
beberapa proses yaitu dengan mempelajari beberapa model pembelajaran inovatif
yang lain. 3. Mempersiapkan perangkat pembelajaran dengan baik
|
Refleksi Hasil dan dampak |
Aksi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
inovatif yang sudah terpilih yaitu Problem Based Learning (PBL) memberikan
dampak yang positif. Hal ini dapat dilihat dari proses ketika pembelajaran
dengan model PBL ini berlangsung. Siswa sangat antusias mengikuti
pembelajaran dari awal sampai akhir. Dengan model PBL siswa dengan sistem
kelompok, serta adanya langkah-langkah kegiatan pembelajaran sesuai sintak
menunjukkan peserta didik lebih aktif dan interaktif dalam mengikuti pembelajaran
materi Fisika Fluida Statis. Didukung dengan adanya ice breaking, video
pembelajaran sebagai stimulus memberikan ketertarikan terhadap materi pembelajaran
sehingga terlihat respon peserta didik sangat baik dengan ditandai adanya pertanyaan
serta hipotesis yang mereka kemukakan, walaupun hipotesis belum sempurna. Respon positif juga ditujukkan peserta didik dengan mereka
meminta kembali setiap pembelajaran menggunakan model PBL. Faktor keberhasilan pembelajaran ditentukan dari
kompetensi guru dalam memanajemen pembelajaran terutama dalam pemilihan model
dan media pembelajaran yang tepat, kreatif dan inovatif yang dikembangkan
dalam RPP yang disajikan. LKPD sebagai sarana peserta didik juga dibuat
dengan kreatif yang dapat meningkatkan kemampuan bekerja sama serta berpikir
kritis antar anggota kelompok dengan penerapan belajar menggunakan model
pembelajaran yang berbeda dari sebelumnya yaitu memecahkan masalah dengan
model Problem Based Learning (PBL). Pembelajaran dari proses dan aktivitas yang telah saya
laksanakan pada PPL dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based
Learning ini adalah kita sebagai guru harus lebih kreatif, inovatif dan
tepat dalam menerapkan model pembelajaran. Selain itu juga harus cermat dan
tepat dalam menyajikan media pembelajaran yang mendukung model pembelajaran
tersebut. Pembelajaran yang aktif, kreatif, berkolaborasi serta menyenangkan hendaknya
bisa diterapkan dalam materi apapun, sehingga peserta didik tidak menjadi
bosan dan pembelajaran tidak monoton berpusat pada guru. Pembelajaran harus
didesain agar dapat merangsang aktivitas dan partisipasi aktif peserta didik dengan
begitu peserta didik akan dapat dengan mudah termotivasi belajar dan memudahkan
pemahaman konsep Fisika, yang nantinya akan berdampak pada hasil peningkatan
belajar Fisika.
|
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait
Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi
|
MAS Muro’atuddin Magetan |
Lingkup
Pendidikan |
Madrasah Aliyah |
Tujuan
yang ingin dicapai |
Mengatasi kesulitan peserta didik dalam menghitung
besaran-besaran Fisika dengan Model Pembelajaran Discovery Learning (DL) |
Penulis
|
Yudha Isninawati, S.Pd |
Tanggal
|
Kamis, 17 November 2022 dan Senin, 20 November 2022 |
Situasi |
Fisika yang selama ini menjadi momok bagi sebagian
besar peserta didik memang sangat erat kaitannya dengan rumus-rumus dalam
menghitung besaran yang ada dalam Fisika. Dengan adanya konsep besaran yang memerlukan
perhitungan secara matematis, maka peserta didik memang harus memiliki
kemampuan memahami besaran dan penguasaan matematis secara benar. Peserta didik
cenderung banyak melakukan kesalahan dalam menghitung besaran yang ada dalam
Fisika ini terlihat dari beberapa gejala yang ditunjukkan antara lain:
Selain
permasalahan tersebut yang menjadi faktor kurangnya kemampuan
peserta
didik menghitung besaran-besaran Fisika adalah kurangnya inovasi dan
pembelajaran yang masih terpusat pada guru. Pemilihan
model dan media pembelajaran yang kurang tepat juga dapat mempengaruhi kemampuan
menghitung besaran Fisika. Sehingga diperlukan pemilihan model, media dan
strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan peserta didik untuk
memahami konsep dengan benar sehingga dapat menghitung besaran-besaran Fisika
dengan tepat. Praktik pembelajaran ini sangat penting untuk dibagikan
karena: 1. Praktik pembelajaran ini dapat dijadikan tolok ukur
untuk meningkatkan kemampuan menghitung besaran-besaran Fisika peserta didik. 2. Praktik pembelajaran ini dapat menjadi bahan referensi
sehingga tenaga pendidik dapat menerapkan model pembelajaran yang inovatif
yang relevan dan dapat memberikan suntikan semangat kepada peserta didik yang
harapannya juga berpengaruh pada peningkatan hasil belajar peserta didik pada
materi fluida statis. 3. Praktik pembelajaran ini memberi motivasi kepada
saya pribadi untuk dapat mendesain pembelajaran pada materi-materi lain yang
lebih kreatif dan inovatif. 4. Praktik pembelajaran ini dapat memberi referensi, motivasi
dan inspirasi kepada guru mata pelajaran lain atau teman sejawat dalam
mengembangkan desain pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif serta
mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi pada pembelajaran. Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik
pembelajaran ini adalah sebagai guru, fasilitator, kreator serta motivator
yang bertanggung jawab dalam mendesain pembelajaran yang kreatif, inovatif,
menyenangkan dengan menggunakan model, metode, dan media pembelajaran yang tepat,
inovatif dan menarik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara
efektif dan dapat berpengaruh pada peningkatan hasil belajar peserta didik
pada materi Fluida statis. |
Tantangan |
Adanya
kesulitan peserta didik menghitung besaran-besaran Fisika tentu saja ada beberapa
faktor yang mempengaruhinya.
Berdasarkan
kajian literatur dan kajian wawancara,
kesulitan peserta
didik menghitung besaran-besaran Fisika disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain:
10. Faktor eksternal dari guru yaitu guru
yang kurang bisa memberi contoh-contoh Fisika dengan jelas sehingga anak-anak
kurang menarik belajar Fisika sehingga memahami Fisika itu sulit Berdasarkan penyebab dari
permasalahan diatas, tantangan yang dihadapi guru dalam mencapai tujuan
pembelajaran sehingga motivasi belajar peserta didik dapat meningkat adalah:
Keempat tantangan tersebut diatas merupakan
tantangan yang melibatkan peran guru dalam hal kompetensi yang harus dimiliki
guru dalam melaksanakan pembelajaran yaitu Kompetensi Pedagogik dan
Kompetensi profesional, serta adanya keterbatasan jaringan yang membuat signal
menjadi tidak stabil saat dosen pembimbing dan guru pamong memantau jalannya
PPL. Selain itu tantangan yang lain adalah dari peserta didik, bagaimana
seorang guru harus bisa menjadi fasilitator dan motivator agar peserta didik
dapat termotivasi semangatnya untuk belajar Fisika dan hasil akhirnya dapat meningkatkan
kemampuan menghitung besaran-besaran yang ada dalam Fisika. |
Aksi |
Setelah menelaah tantangan yang dihadapi guru, untuk
meningkatkan motivasi belajar Fisika pada peserta didik yaitu dengan
menerapkan beberapa langkah berikut 1. Persiapan dan pemilihan media pembelajaran yang berbasis
TPACK. Media yang berbasis TPACK yang diperlukan dalam
membuat media pembelajaran yang inovatif ini antara lain: bahan ajar materi
fluida statis dengan referensi berbagai sumber dari internet, laptop, slide
PPT, LCD, video pembelajaran demonstrasi percobaan sederhana yang dibuat oleh
guru. 2. Pemilihan model pembelajaran yang inovatif. Pemilihan model pembelajaran inovatif yang relevan
dengan permasalahan tentang minimnya motivasi belajar fisika pada peserta
didik dengan tetap menyesuaikan karakteristik peserta didik dan materi yang akan
diajarkan. Model pembelajaran yang digunakan adalah Dicovery Learning (DL)
dengan mempertimbangkan dari hasil beberapa kajian literatur jurnal maupun
kajian wawancara yang menunjukkan hasil dari penggunaan model DL dapat mengatasi
kesulitan menghitung besaran-besaran pada Fisika, setelah melalui beberapa proses
yaitu dengan mempelajari beberapa model pembelajaran inovatif yang lain. 3. Mempersiapkan perangkat pembelajaran dengan baik
|
Refleksi Hasil dan dampak |
Pada aksi PPL yang kedua dengan menggunakan model
pembelajaran inovatif yang sudah terpilih yaitu Discovery Learning memberikan
dampak yang positif. Peserta didik sudah paham alur pembelajaran dengan
sistematis. Kolaborasi kelompok juga semakin mulai terlihat kompak dna antusias.
Secara individu semakin antusias apalagi dengan adanya feedback berupa kuis
berhadia dengan tema materi Hukum Arcimedes. Adanya LKPD dengan petunjuk dan langkah-langkah yang
tepat dan interaktif menuntun peserta didik dalam mengerjakan soal yang
berkaitan dengan menghitung besaran-besaran yang ada dalam Hukum Archimedes. Mereka
dengan kolaborasi kelompok dapat menemukan sendiri kesulitan dalam menghitung
besaran-besaran dalam Hukum Archimedes. Faktor keberhasilan pembelajaran ditentukan dari
kompetensi guru dalam memanajemen pembelajaran terutama dalam pemilihan model
dan media pembelajaran yang tepat, kreatif dan inovatif yang dikembangkan
dalam RPP yang disajikan. LKPD sebagai sarana peserta didik juga dibuat
dengan kreatif yang dapat meningkatkan kemampuan bekerja sama serta berpikir
kritis antar anggota kelompok dengan penerapan belajar menggunakan model
pembelajaran yang berbeda dari sebelumnya yaitu menemukan sendiri dengan
teman sekelompoknya menggunakan model pembelajaran Discovery Learning
(DL) Pembelajaran dari proses dan aktivitas yang telah saya
laksanakan pada PPL dengan menerapkan model pembelajaran Discovery
Leraning ini adalah kita sebagai guru harus lebih kreatif, inovatif dan
tepat dalam menerapkan model pembelajaran. Selain itu juga harus cermat dan
tepat dalam menyajikan media pembelajaran yang mendukung model pembelajaran
tersebut. Pembelajaran yang aktif, kreatif, berkolaborasi serta menyenangkan hendaknya
bisa diterapkan dalam materi apapun, sehingga peserta didik tidak menjadi
bosan dan pembelajaran tidak monoton berpusat pada guru. Pembelajaran harus
didesain agar dapat merangsang aktivitas dan partisipasi aktif peserta didik dengan
begitu peserta didik akan dapat dengan mudah termotivasi belajar dan memudahkan
pemahaman konsep Fisika, yang nantinya akan berdampak pada hasil peningkatan
belajar Fisika. Pemberian reward Pendampingan kelompok Pemanasan Perkalian sebelum belajar LKPD Peserta didik berkolaborasi Feedback kuis Kolaborasi kelompok antusias peserta didik
|
0 Comments