(Jika kamu tidak tahan terhadap penatnya belajar, maka kamu akan menanggung bahayanya kebodohan". -Imam Syafii-)
Mendengar kata Fisika bagi sebagian besar orang sudah membuat kepala berputar-putar. Pelajaran yang selalu menjadi momok bagi siapa saja yang memilih jurusan IPA ( sekarang MIA, red) bahkan jurusan lain pun juga kadang "ngelu" jika sudah bertemu dengan Fisika. Pelajaran yang diidentikkan dengan banyak rumus yang bejibun jumlahnya dan tentunya bertemu dengan angka-angka yang akan dihitung.
Opini tersebut memang benar adanya. Akan tetapi, rumus di Fisika sudah jelas. Hanya saja terkadang ada pembelokan kemana-mana untuk mencari tujuan yang dituju. Intinya bagaimana kita bisa memahami bahasa yang disajikan, kemudian kita tuangkan dalam bahasa Matematika baru kita akan paham apa yang di maksud dari soal tersebut untuk mencari penyelesaian. Dan yang lebih penting adalah memahami konsepnya.
Dalam masa pemutusan rantai Covid-19 ini, pembelajaran para siswa masih tetap dari rumah. Untuk itu, beberapa hari lalu untuk tugas Fisika saya manuver ke arah kemampuan anak menulis puisi yang berkaitan dengan kata-kata dalam Fisika. Dan hasilnya cukup membuat saya tersenyum-senyum sendiri. Sempat saya posting hasil karya seorang anak kelas 10. Dan Alhamdulillah ada respon positif dari beberapa teman yang hobi menulis yang melihat puisi tersebut.
Di masa-masa mereka saat usia seperti ini walaupun diberi tugas puisi Fisika, arahnya akan tetap ke kata-kata ungkapan hati mereka yang sedang jatuh cinta, wkwkwk. Tapi tetap saya biarkan mereka berekspresi dengan imajinasi mereka dengan puisi yang mereka ciptakan. Kita juga pernah muda bukan? Hehe.
Mungkin dengan kegiatan membuat puisi yang bermuatan Fisika ini anak-anak bisa belajar mencintai Fisika. Kemampuan mengintregasikan kata-kata dan kemampuan menulis bisa saling melekat satu sama lain. Istilahnya kawin silang antara Fisika dengan Bahasa Indonesia, hahaha.
Selain itu juga untuk refreshing sejenak dari kejenuhan mengerjakan tugas yang berupa soal-soal.
Berikut salah satu karya siswa kelas 10 dengan materi momentum dan impuls. Walaupun sederhana sekali tapi setidaknya ada usaha yang patut kita apresiasi.
Fisika...
Siapakah kau...
Benda bergerak, air mendidih...
Itulah engkau.
Mengukur momentum satu benda
Mengukur gaya
Mengukur listrik
Mengukur energi
Bahkan pergerakan atom
Momentum dan impuls
Engkau sangat berguna
Bagaikan matahari
Yang selalu menyinari bumi
Tanpa engkau
Banyak kecelakaan yang terjadi
Banyak orang-orang yang tewas sia-sia
Terima kasih momentum dan impuls.
Mungkin jika kita lihat bahasa yang dia pakai dipaksakan untuk menyambung antara bait satu dengan lainnya. Tapi bagi saya tidak menjadi masalah. Sudah berani membuat itu saja bagi saya sudah sebuah langkah awal yang bagus. Sehingga lambat laun akan semakin memahami konsep Fisika itu sendiri.
Banyak hikmah yang kita ambil dari pembelajaran dari rumah. Tapi juga ada titik menjemukan saat kita kehilangan ide apa lagi untuk memberi tugas siswa-siswa jika mereka terkendala dengan satu kata yaitu data, haha. Tapi dengan usaha apa Alhamdulillah anak-anak bisa mengumpulkan tugas dari rumah walaupun kadang tidak sesuai deadline yang dijadwalkan.
Mungkin inilah saat yang tepat. Allah dan alam memberi kesempatan kita untuk beristirahat dan mengurangi tingkat emosi saat harus bertatap muka setiap hari dengan siswa-siswa yang kadang kreatif berbuat ulah.
Salam sehat selalu. Tetap waspada dan jaga kesehatan. Salam literasi. Bersama memutus rantai penyebaran covid-19 dengan tetap #DiRumahAja
Magetan, 06 Ramadhan 1441 H



2 Comments
Wah keren.... Lanjutkan bu nina
ReplyDeleteTerima kasih. Siapp
ReplyDelete