( Foto ilustrasi)
Mengenai kebijakan dalam upaya memutuskan rantai persebaran Covid-19 tentang belajar di rumah, menjadi momok tersendiri bagi siswa khususnya dan para orang tua. Pembelajaran secara daring ataupun penugasan secara online membuat siswa harus berkutat dengan mata pelajaran yang selama ini mereka dapatkan di bangku sekolah. Orang tua juga tidak kalah kelimpungan karena untuk tingkat Sekolah Dasar, para siswa harus didampingi orang tuanya untuk dapat mengerjakan tugas yang diberikan guru mereka setiap hari. Inilah kemudian yang memicu entah itu netizen yang benar-benar siswa atau netizen yang hanya memperkeruh suasana. Banyak beredar di media sosial keluhan bahwa siswa menjadi stres karena banyaknya tugas. Atau curhatan para siswa yang mengeluh karena ibu mereka ternyata lebih galak dibandingkan gurunya di sekolah.
Mengutip dari Jambiseru.com, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa siswa-siswa yang dirumahkan stress akibat tugas yang menumpuk. Satu PR belum selesai sudah ada PR yang lain. Hal ini bisa menyebabkan imunitas siswa menurun. Karena sejatinya siswa yang dirumahkan agar dapat memutus rantai penyebaran Covid-19 dengan meningkatkan imunitasnya di rumah.
Dari berbagai laporan siswa dan orang tua yang stress dengan banyaknya tugas, mungkin bisa kita evaluasi bersama. Para guru bisa mengubah sistem untuk memberikan tugas. Yang perlu kita pahamkan kepada seluruh siswa adalah sekolah bukan libur, akan tetapi berpindah tempat dengan cara dan metode pembelajaran yang berbeda karena kondisi yang darurat. Kita harus bisa mengubah image para siswa, bahwa ini bukan liburan. Maka dengan adanya edukasi seperti itu para siswa dan orang tua pun dapat menyadari dengan adanya tugas maka otomatis siswa akan terus belajar.
Dan masukan juga bagi para guru dan pihak sekolah, bahwa pemberian tugas bukan setiap hari, yang di deadline jam sekian. Akan tetapi bisa memberikan tugas per pekan. Diberi waktu mungkin bisa 1 pekan atau 3 hari, yang terpenting para siswa ada jeda waktu untuk mengerjakan tanpa ada keluhan, sehingga dengan adanya tugas sekolah tetap terjaga imunitasnya dirumah. Tugas dirumah tidak harus selalu harus mengerjakan soal-soal dari LKS. Bisa kita variasi dan kreasikan sesuai kondisi saat ini. Bisa dengan pembuatan artikel, poster atau literasi kemudian membuat resume tentang Corona atau juga materi yang terkait pembelajaran yang belum bisa terkejar di sekolah atau madrasah.
Penerapan daring juga bisa disesuaikan dengan kondisi siswa di masing-masing sekolah. Setiap sekolah atau madarasah memiliki cara tersendiri. Jadi jangan panik ketika madrasah atau sekolah lain melakukan pembelajaran langsung dengan aplikasi Zoom misalnya. Kita adalah orang tua bagi siswa kita, jadi kita yang lebih tahu bagaimana kondisi siswa kita.
Selamat belajar dan mengerjakan tugas bagi para siswa. Buatlan manajemen waktumu agar tidak sia-sia. Dan selamat memberi tugas bagi teman-teman sesama guru. Sehat selalu dan jangan lupa terus bahagia dengan tetap #DiRumahAja.
0 Comments