(Foto by Google)

oleh Zaenab Amini
( Guru Al Qur'an Hadist dan Akidah Akhlak di MA Muro'atuddin Magetan)

عَنْ أَبِي سَعِيْد الْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ

[رواه مسلم]

Dari Abu Sa’id Al Khudri radiallahuanhu berkata : Saya mendengar Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Siapa yang melihat kemunkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman.

(Riwayat Muslim)

Dalam kehidupan sehari-hari sebagai orang yang beriman, kita dituntut untuk menjalankan apa yang Allah perintahkan dalam kitabNya yakni Al Qur’an, serta meninggalkan hal-hal yang dilarang oleh agama. Agar bisa menjalani hal tersebut maka kita diwajibkan untuk saling amar ma'ruf nahi munkar, mengajak pada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran.

Banyak cara kita dalam mengingatkan saudara kita sesama muslim terutama. Akan tetapi Rasulullah menganjurkan supaya kita menegurnya dengan lemah lembut. Hal itu mengandung maksud agar orang yang kita tegur tidak merasa tersinggung dan mau menerima teguran kita. Meskipun tidak salah juga apabila menegur dengan nada keras, tapi akibatnya kalau orang yang kita tegur marah dan tidak terima dengan teguran kita maka itulah yang tidak kita harapkan, maka harus kita jaga.

Setiap orang beda-beda cara dalam menerapkan amar makruf nahi munkar. Seorang ayah misalnya, sebagai kepala keluarga dia punya hak penuh untuk mengatur keluarganya. Maka dia bisa menerapkan peraturan dalam keluarganya tentang bagaimana membiasakan anak-anaknya dan juga istrinya untuk selalu mengerjakan salat fardhu secara berjamaah. Anak laki-laki dibiasakan mengerjakan salat berjamaah di masjid. Sedangkan anak perempuan beserta ibunya mengerjakan salat berjamaah di rumah. Dan saat mendapati salah satu keluarga berbuat salah maka segera ditegur dengan cara yang baik.

Kenapa amar ma'ruf nahi mungkar harus kita tegakkan dalam lingkungan kita?  Karena Allah akan murka kepada umat yang berbuat dosa dan maksiat kemudian tidak ada yang berani untuk mencegahnya, sehingga kemaksiatan itu merajalela. Dan akhirnya apa yang terjadi?  Allah menimpakan adzab kepada kaum itu dengan mendatangkan musibah yang tak mereka sangka-sangka. Na’udzubillahi min dzalik...

Maka dari itu betapa pentingnya amar ma'ruf nahi mungkar harus kita tegakkan. Selalu mengajak saudara kita seiman bahkan siapapun yang kita jumpai untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, saling memberikan support agar lebih semangat lagi dalam beramal sholih. Jika ada yang berbuat salah, kita tegur dengan cara yang santun sehingga orang yang kita tegur akan merasa senang dan mau memperbaiki kesalahannya. Fastabiqul khoirot...


 Magetan, 15 Juni 2020

عَنْ أَبِيْ سَعِيْدٍ الْـخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ؛ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّـى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : «مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ ، فَإِنَ لَـمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ ، وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْـمَـانِ

Referensi: https://almanhaj.or.id/12342-amar-maruf-nahi-munkar-menurut-ahlus-sunnah-wal-jamaah.html