(Foto Ilustrasi)

Perkembangan penyebaran Covid-19 sudah mulai memberikan angin segar bagi masyarakat Indonesia terutama masyarakat Magetan. Jumlah penderita yang positif banyak yang  sudah sembuh. Dilansir dari JTV Madiun (03/04/2020) bahwa ada 8 pasien positif corona yang sebelumnya di rawat di RSUD Soedono Madiun dinyatakan sembuh dan sudah boleh kembali ke rumah masing-masing.
Namun informasi tersebut belum memberikan kabar yang baik bagi dunia pendidikan. Berdasarkan kebijakan pemerintah untuk masa belajar siswa semakin diperpanjang. Karena belum  adanya kepastian suasana yang kondusif di  tempat lain terutama Ibukota Jakarta.
Dampak perpanjangan libur ini membuat siswa semakin berat berada di rumah. Dengan alasan tugas semakin menumpuk. Liburan hanya mengerjakan tugas saja tidak bisa liburan bersama keluarga dan bermain bersama teman-teman di luar sekolahnya. Hal ini juga menjadi tugas guru dan  orang tua bagaimana mengedukasi para siswa bahwa rumah juga bisa menjadi sekolah atau tempat belajar bagi siapa saja.
Semakin banyak para orang tua terutama ibu-ibu yang kabarnya stress dengan tugas putra-putri mereka. Walaupun ada beberapa para orang tua juga tidak merasakan dampak apa-apa karena tugasnya sudah teratasi oleh putra-putrinya sendiri. Sebagai contoh tugas untuk siswa setingkat SMP atau SMA. Yang masih perlu bantuan adalah siswa tingkat TK dan Sekolah Dasar. Memang harus disadari tugas ibu-ibu dirumah menjadi bertambah berat dengan adanya tugas online yang diberikan guru kepada siswa mereka. Tetapi inilah yang menjadi unik dari dampak wabah corona. Peran orang tua menjadi guru pertama bagi siswa terulang kembali saat masih kecil dulu. Kondisi seperti inilah yang seharusnya bisa dinikmati oleh para siswa sekarang.

Jika kita lihat kembali masa-masa kecil kita di rumah tentu sangat membahagiakan. Rumah adalah sekolah pertama bagi semua anak. Pelajaran yang tidak mungkin kita dapatkan di bangku sekolah sekalipun. Maka selama pemerintah masih memberikan "bonus"sekolah di rumah dengan masa yang tidak ditentukan mari kita jadikan bersama rumah sebagai sekolah yang paling menyenangkan.

Banyak hal yang bisa kita lakukan dari rumah. Bagi siswa, kesempatan sekolah di rumah bisa dimanfaatkan untuk menambah waktu mengaji bagi yang Muslim. Bagi anak putri, mencoba cooking class. Belajar memasak mungkin bisa dilakukan jika pagi belum siap mengerjakan tugas dari guru. Salah seorang rekan guru sering posting cake buatannya selama di rumah. Hal yang jarang bisa dilakukan saat hari kerja biasa. Masih banyak hal lain yang bisa dikerjakan untuk menambah pengetahuan dengan di rumah saja. Bagi siswa putra bisa belajar hidroponik sederhana untuk mengisi waktu atau jika sudah bosan dengan tugas yang diberikan. Seperti kemarin, saya harus mendampingi siswa private saya untuk mencangkok. Kegiatan yang mungkin sepele, tapi kita juga harus tahu ilmunya sebelum praktek. Maka saat home schooling bisa benar-benar menyenangkan dan bermanfaat jika kita tidak mengeluh dengan keadaan sekarang. Mungkin bagi siswa yang tinggal di pondok bisa lebih leluasa menambah hafalan mereka.

Nah, bagaimana teman-teman? Semoga dengan momen libur panjang dan kondisi prihatin ini kita bisa menjadi pribadi yang senantiasa bersyukur bisa menjadikan rumah kita sebagai tempat yang nyaman untuk berlindung dari Covid-19.
So, stay in home alias #DiRumahAja aka #nangomahwae